PALEMBANG, SP - Anjuran Kementerian Perhubungan untuk mengintegrasikan LRT dengan transportasi lain dan digunakan lebih banyak masyarakat Palembang lagi diyakini Walikota Palembang akan terwujud. Sebab, sarana feeder untuk beberapa rute telah diterima secara simbolis belum lama ini.
Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, saat ini, bus Trans Musi yang dimiliki kota Palembang telah terintegrasi dan melayani penumpang yang akan atau dari menggunakan LRT. Bahkan, 10 armada bus telah diterima secara simbolis dan setidaknya 2020 telah digunakan sebagai feeder atau angkutan penghubung dari LRT ke beberapa jalur.
"Palembang sudah memiliki sekitar 114 Trans Musi yang beroperasional maka dengan ditambah 10 unit akan lebih banyak melayani penumpang, terutama saat ini sudah ada aturan setiap Selasa ASN wajib menggunakan LRT," katanya.
Integrasi dengan LRT ini ditujukan agar waktu tiba dan perginya Trans Musi ini sesuai dengan jadwal LRT. Sehingga kelancaran lalulintas menjadi kunci utama integrasi. Terutama saat ini Dinas Perhubungan Kota Palembang juga sedang menyusun rute feeder.
"Kami berharap semua instansi terkait dapat mendukung kelancaran lalulintas dan penerapan arah lajur lebih diperhatikan lagi," ujarnya.
Ditambahkan Direktur Operasional PT SP2J Anthony Rais, penambahan bus sudah diterima secara simbolis tetapi belum dalam fisik. "Masih harus ada prosesnya sampai dengan bus tiba di Palembang, ya nanti rencananya untuk feeder, rutenya sedang disiapkan oleh Dishub," katanya.
Kasi Angkutan Dishub Palembang Indra Suryadi mengatakan, Dishub Palembang sebenarnya sudah membuat sembilan rute feeder dengan angkutan bus Trans Musi. Dari sembilan itu ada dua rute yang sempat berjalan sebentar. "Tidak berjalan karena terkendala anggaran sebab feeder ini subsidi dari pemerintah daerah," kata Indra ssbelumnya.
Indra mengatakan, pada Maret 2020 mendatang, dipastikan feeder akan berjalan karena akan mendapatkan bantuan APBN dalam program By The Service yakni program subsidi yang nantinya dalam jumlah kilometer tertentu ada tidaknya penumpang, angkutan feeder tetap dibayar lewat subsidi tersebut.
Rute tersebut yakni Asrama Haji - Talang Jambe, Asrama Haji - Kenten Laut (via Noerdin Panji), Pasar KM 5 - Talang Buruk - Soekarno Hatta, Pasar KM 5 - Sukabangun II - Terminal Sako, Plaju - Tegal Binangun - Jakabaring - 7 Ulu, Terminal Karya Jaya - Lingkar Selatan - Jakabaring 7 Ulu, Ampera - Lebak Keranji - Bukit Lama, RRI - Musi II, 7 Ulu - Prrumahan OPI/TOP.
"Ya ada dua rute feeder yang sempat berjalan tapi sebentar, sekarang tidak lagi karena perlu subsidi," katanya. (Ara)