PALEMBANG, SP - Korban demo aksi menolak RKUHP di halaman DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di rawat beberapa rumah sakit di Palembang. Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda memastikam biaya pengobatan ditanghung Pemkot Palembang.
Hal tersebut diungkapkan saat mengunjungi korban yang bernama Puspa mahasiswi Unsri di RS RK Charitas Palembang dan lanjut ke RS AK Ghani atas nama Desi Pratiwi mahasiswi Stisipol dan Padri dari UIN Raden Fatah Palembang.
Fitri mengatakan para korban tak perlu memikirkan biaya karena pemerintah kota Palembang akan menangung semua biaya pengobatan hingga sembuh. "Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan pemkot akan menangung semua biaya pengobatan sehingga para korban ini tak perlu khawatir lagi," jelasnya.
Setelah ditanya rata-rata keluhan atau yang dialami korban ini adalah terinjak-injak saat kejadian berlangsung. "Ada yang sakit dada, sesak napas, sakit kaki, seluruh badan hampir semua sakit akibat terinjak-injak. Saat ini para korban ini telah ditangani dokter di rumah sakit," jelasnya.
Dijelaskan dr Kurniati di RS RK Charitas Palembang juga sebagai dokter yang menangani pasien Puspa, ia mengatakan pasien Puspa ini mengalami trauma di dada dan perut. "Untuk keadaan sekarang sudah membaik. Dari hasil pemeriksaan ada trauma di dada dan perut akibat injakan," jelasnya.
Salah satu korban, Puspa mengaku saat ini keadaanya mulai membaik. Hanya masih ada rasa pusing dan sakit di dada dan perut. Ia menceritakan saat kejadian dirinya berada ditengah kerumunan dan ia pun terjatuh dan terinjak-injak.
"Saat polisi menyiramkan gas air mata masa langsung berlari saya pakai gamis panjang terinjak lalu langsung jatuh dan terinjak-terinjak," jelasnya.
Ia mengaku ikut demo atas kemauan sendiri dan bukan untuk pertama kalinya. "Sudah pernah ikut demo dan baru ini rusuh seperti ini," ujarnya.
Padri, korban lainnya juga mengaku masih lemas dan mengalami sesak nafas serta muntah-muntah. "Saat kejadian saat terhirup gas air mata lalu jatuh dan terinjak-injak. Sekarang masih sakit masih lemas rasanya," ujarnya.
Humas RS RK Charitas Palembang, Krisna Tuti mengatakan dari 29 korban yang dibawa ke RS RK Charitas, satu korban terpaksa dirawat inap dan sisanya rawat jalan. "Satu korban ini dirawatinapkan karena kondisinya lemas dan perlu penanganan lebih lanjut. Kalau yang lainnya hanya lecet-lecet saja," katanya. (Ara)