PALEMBANG, SP - Debu dan fenomena kabut asap yang melanda Kota Palembang di musim kemarau ini, Dinas Kesehatan Kota Palembang mengimbau agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Hal tersebut agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Sesuai dengan prediksi BMKG bahwa September ini Kota Palembang masih dilanda kemarau. Bahkan, terpantau juga asap sudah masuk wilayah Palembang. Dengan demikian, Dinas Kesehatan Kota Palembang pun membagi-bagikan masker kepada pengguna jalan.
"Pembagian masker ini dibagikan di dua titik yakni simpang lampu merah Walikota Jalan Merdeka dan simpang Charitas. Kita bagikan setiap titik 3 kotak masker dan ini rencana akan kita lanjutkan juga di titik lainnya lagi kalau kondisi seperti ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia.
Letizia mengatakan, hal ini dilakukan karena untuk menjaga kesehatan warga karena beberapa hari ini kabut asap kembali melanda Kota Palembang. Meski saat ini kondisi cuaca kurang baik tapi masih diambang sedang.
"Sejak beberapa hari ini kabut asap mulai nampak terutama pada pagi hari. Diharapkan masyarakat menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan," jelasnya.
Letizia mengatakan, saat ini ISPA masih banyak yang ditangani oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). "Polusi udara ketika panas terik menjadi salah satu penyebab utama ISPA. Kami menghimbau agar masyarakat selalu menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih. Termasuk mereka yang memiliki banyak aktivitas di luar ruangan," katanya.
Menurutnya, penyakit ISPA disebabkan oleh virus. Sedangkan gejala ISPA ini bisa diketahui seperti, sering bersin, hidung tersumbat, paru-paru terasa terhambat, kerap kelelahan dan timbul demam serta tubuh terasa sakit.
"Apabila ISPA sudah dalam tahap lebih serius itu akan muncul seperti pusing, kesulitan bernapas, demam tinggi dan menggigil, tingkat oksigen dalam darah rendah, kesadaran menurun bahkan bisa pingsan," terangnya.
Menurutnya, ada beberapa cara untuk mencegah penyakit ISPA ini. Diantaranya, cuci tangan setelah beraktivitas umum, hindari menyentuh bagian hidung, mulut, mata agar terlindung dari penyebaran virus atau bakteri, hindari merokok. Selain itu perbanyak makan serat vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, ketika bersin tutup pake tisu atau tangan dan olahraga secara teratur untuk kekebalan tubuh.
"Ada baiknya juga harus menghindari banyak-banyak aktivitas di luar, kalau pun harus boleh pakai masker atau sapu tangan. Tentunya harus juga banyak minum air putih," terangnya.
Letizia menambahkan, dari Dinkes sendiri, sejauh ini pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi. Termasuk bagaimana gejala awal ISPA yang timbul biasanya berupa batuk pilek, yang kemudian diikuti dengan napas cepat dan napas sesak. Pada tingkat yang lebih berat terjadi kesukaran bernapas dan tidak dapat minum.
Menurut Letizia, pihaknya juga telah mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan dampak buruk kabut asap ini. Salah satu dampaknya yakni peningkatan kasus ISPA yang biasanya meningkat disaat musim kemarau.
Dalam surat edaran tersebut juga mengintruksikan dinas terkait jika terjadi peningkatan kabut asap maka sekolah bisa diliburkan guna mencengah peningkatan ISPA.
"Kami berupaya melakukan peningkatan kesehatan masyarakat terutama dari ISPA ini. Kalau data saya belum update berapa banyak untuk saat ini tapi pastinya kita selalu waspada," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan BMKG Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini fenomena kabut asap di pagi hari sudah terasa. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II, Bambang Beny Setiaji mengatakan, bahwa angin permukaan yang tercatat di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang umumnya dari selatan-tenggara dengan kecepatan 5-10 Knot (9-19 Km/Jam) mengakibatkan potensi masuknya asap akibat Karhutbunla ke wilayah Kota Palembang.
"Untuk itu BMKG Sumsel menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransportasi, seiring potensi menurunnya jarak pandang dan senantiasa menggunakan masker serta minum banyak air saat beraktifitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan," katanya. (Ara)