Foto kualitas udara di kota palembang pada tanggal 14 september 2019 yang menyentuh angka sangat tidak sehat yang diambil dari web BMKG (foto/lan) |
PALEMBANG, SP - Kabut asap yang melanda di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) membuat Kualitas Udara di Kota Palembang menyentuh angka sangat tidak sehat. Hal ini berdasarkan data yang ada di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Benny Setiaji mengatakan, berdasarkan data yang ada di pihaknya kualitas udara di Kota Palembang menyentuh angka sangat tidak sehat. "Ya, dari pantauan di Stasiun Klimatologi Palembang pada 16 September 2019 konsentrasi PM 10 pada pukul 00.00 WIB hingga 10.00 WIB tercatat sempat menyentuh kategori Sangat Tidak Sehat dengan nilai maksimum 319 µgram/m3. Sedangkan nilai Ambang Batas tidak sehat adalah pada 150 µgram/m3," katanya saat dihubungi via whatsapp, Senin (16/9/2019).
Kualitas udara di kota palembang yang menyentuh angka sangat tidak sehat tersebut terjadi pada rentang waktu 22.00 wib hingga 08.00 WIB. "Nah kalau kualitas udara yang sehat atau sedang terjadi pada rwntang waktu 08.00 WIB hingga 22.00 WIB," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan, kondisi kabut asap ini juga berdampak pada penerbangan di Bandara SMB II Palembang akibat kurang nya jarak pandang. Tercatat, jarak pandang di Bandara SMB II Palembang yakni hanya 300 hingga 800 meter sehingga dua penerbangan harus menunggu di udara dan tertunda untum landing. "Intensitas Asap (Smoke) umumnya meningkat terjadi pada dini hari menjelang pagi hari (01.00-07.00 WIB) ini dikarenakan labilitas udara yang stabil pada saat tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, pihaknya juga memprediksi kondisi seperti ini akan terus berlangsung beberapa hari. "Berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG tidak ada potensi hujan dalam rentang prakiraan 16 hingga 22 September 2019 di wilayah Sumsel," ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, atas dasar itulah, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransportasi terutama pada saat pagi hari. Karena menurunnya jarak pandang. Serta, gunakan masker dan minum banyak air saat beraktifitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan. "Kami juga menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran baik itu sampah rumah tangga maupun dalam pembukaan lahan pertanian/perkebunan," katanya. (Lan)