BANYUASIN, SP - Musim kemarau yang kini melanda Provinsi Sumatera Selatan dan 17 Kabupaten yang ada di Sumsel, mengakibatkan banyak hutan dan lahan yang terbakar dan salah satunya di Kabupaten Banyuasin.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Posko Terpadu 06 Air Kumbang terus meningkatkan patroli diwilayah kerjanya. Dan patroli terpadu kali ini dilaksanakan di Desa Tirto Makmur, Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (21/09).
Pelaksana patroli terpadu tersebut yakni Doli kristiawan (BPBD), Hedi Gumara (BPBD) Ahmad Riva'i Arif (BPBD), Bripka Hadi Hidayatullah (POLRI), Serka Rulli Andeni (TNI),Dadang (MA), M. Diki Ramadani (MPA) dan Agus Junedi (DPA).
Kondisi lokasi patroli di Desa Tirto Makmur dimana areal rawan terbakar dengan Koordinat S : 02.80873° dan E : 105.09309°. Vegetasi semak belukar, Akasia, Ilalang, Semelidang dan Senduduk.
Kondisi kadar air bahan bakar sedang, jenis tanah mineral, kedalaman gambut : -, sumber air : -, konsentrasi penduduk jarang, ktivitas masyarakat bertani, status lahan milik masyarakat dengan luas lahan : ± 1 Hektare serta potensi kebakaran sedang.
Dalam giat tersebut tim memberikan sosialisasi tentang dampak dan bahaya yang ditimbulkan akibat karhutla, serta larangan membuka lahan dengan cara membakar kepada Bapak. Wagiso dan Bapak Warto, warga Desa Tirto Makmur Kec. Air Kumbang Kab. Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Tim melakukan briefing sebelum berangkat ke lokasi patroli ke Desa Tirto Makmur Kecamatan Air Kumbang. Tim kemudian melakukan sosialisasi serta pemahaman tentang karhutla dan pembukaan lahan dengan cara tidak dibakar.
Tak lupa tim pun memberikan alternatif bahwa membuka lahan pertanian tidak harus dibakar tapi bisa dilakukan dengan pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) dengan cara sisa dari ranting, daun, dapat dijadikan pupuk kompos yang bisa dipakai/digunakan untuk kebun sendiri.
"Sehingga dapat menghemat biaya pertanian.Bahkan sisa dari potongan kayu dapat digunakan untuk pembuatan cuka kayu dan briket arang sehingga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri, dan bisa dijadikan mata pencarian warga untuk menambah penghasilan di dalam keluarga," kata Kapolsek Air Kumbang Iptu Jamiludin, SH, Minggu (22/09).
Menurut Kapolsek, kondisi wilayah Desa Tirto Makmur sekarang memasuki musim kemarau dan setelah dilakukan uji remas serasa terlihat kadar air bahan bakar sudah mulai mengering dan ketinggian muka air sudah jauh drastis menurun dan banyak juga areal rawan tidak memiliki sumber air.
Warga Desa Tirto Makmur sangat mendukung pencegahan karhutla. Dan mereka tahu bahwa dampak dari karhutla dapat merugikan kesehatan serta dapat mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.
"Dan mereka memahami apa yang telah disampaikan oleh Tim. Kemudian mereka juga akan menyampaikan kembali pesan yang telah mereka terima dari Tim kepada tetangga, teman, dan sanak keluarga yang lainnya," tandasnya. (Adm)