Suasana Pendafatran Selfi Anjal Di Aula Disdik Kota Palembang (foto/raf) |
PALEMBANG, SP - Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas
Pendidikan Kota Palembang terus berupaya untuk memajukan pendidikan di Bumi
Sriwijaya, salah satu trobosan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan dengan membuka
sekolah Filial (Selfi) untuk anak jalanan. Saat ini Pihak Disdik
Kota Palembang sudah membuka pendaftaran untuk sekolah tersebut dari tanggal 30
Agustus 2019 sampai dengan 30 September 2019 dan akan dilaunching oleh Walikota
Palembang pada 10 September mendatang di SKB KM5 Palembang.
Suasana pendaftaran
untuk Selfi anak jalan ini dilaksanakan di di Aula Disdik Kota Palembang lantai
3. Para orang tua terlihat ramai, mereka sabar menunggu giliran untuk meminta
formulir, bahkan ada pula yang terlihat bertanya bagaimana system pendaftaran
dan syarat-syaratnya. Tanpak Petugas
pendaftaran begitu sabar
meladeni para orangtua yang bertanya dan terlihat kebingungan namun setelah
dijelaskan mereka langsung mengerti syarat dan sistem pendaftaran.
.
Kepala Dinas Pendidikan Palembang Akhmad Zulinto melalui
Koodinator pendaftaran sekolah filial Dinas Pendidikan Palembang Amirul Insan
mengatakan, Selfi untuk anak jalanan ini dibuka tak lain untuk mengentaskan angka
putus sekolah."Jadi
Pemkot Palembang melalui Disdik kota Palembang
membuka sekolah filial atau sekolah dengan kelas jarak jauh dari tingkat SD-SMA
dengan maksimal usia 22 tahun," jelasnya.
"Kalau lewat dari
usia 22 tahun akan kami arahkan ikut paket, namun untuk usia sekolah kami
memang menyarankan untuk ikut proses belajarnya, mereka diajarkan untuk
mengikuti proses belajar mengajar," katanya.
Terkait sekolah filial
bagi anak putus sekolah dan anak jalanan ini Dinas Pendidikan Palembang
menggratiskan mulai dari pendaftaran hingga baju seragam, tas, sepatu dan buku.
"Ya semua gratis, bahkan mereka akan disubsidi oleh pemerintah mulai dari
baju seragam, sepatu, tas dan buku dan akan dilakukan penjemputan saat akan
berangkat sekolah," jelasnya.
"Jadi nanti
sistemnya bus akan menjemput dititik jempu jadi gak jemput satu-satu kami akan
mendata paling banyak siswa ini tinggal dimana nah disitu akan ditentukan
sebagai tempat penjemputan siswa dari situ diantar ke Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) KM 5 (di sebelah PMI Palembang) tempat belajar mereka yang sudah dibuat
ruangan dari mulai SD-SMA," ujarnya.
Untuk tenaga pengajar lanjutnya, akan menyediakan seperti konsep sekolah Filial
atau guru yang mengajar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Sehingga
memanfaatkan guru sekolah yang ditunjuk. Atau juga memanfaatkan guru Honor
Daerah (Honda) yang berkualitas.
Dia menyebutkan ada tiga sekolah yang
ditunjuk, Kalau SD menginduk ke SDN
238 Palembang, SMP ke SMPN 19 Palembang dan SMA ke SMAN 11 Palembang. Sedangkan
untuk kuota, pemerintah kota Palembang saat ini menyediakan 224 kursi namun
apabila minatnya bertambah Kepala Dinas Pendidikan Palembang akan mengusahakan
membuka kuota lagi tapi saat ini kami masih membuka pendaftaran," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa konsep pendidikan anak jalanan dan anak putus
sekolah ini akan mengacu pada boarding school. Sehingga pola pembelajaran
efektif dan tak hanya pendidikan ilmu pengetahuan tapi juga keahlian. "Karena
kalau sekolah lalu pulang tak efektif. Jadi kita konsep boarding, nanti ada
disana bengkel, jahit dan lainnya. Sehingga nanti setelah selesai mereka ada,
raport, ijazah dan sertifikat
keahlian,"urainya. (Raf)