![]() |
Drs HM Yusuf Amilin MSi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (foto/ch@) |
MUBA, SP - Sesuai Visi dan Misi Bupati Musi Banyuasin (Muba) guna mengentaskan kemiskinan masyarakat di kabupaten Muba, maka dalam hal ini pihak dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) kabupaten Muba akan memprogramkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan cara memberikan bantuan peternakan itik di tahun 2020.
Hal itu disampaikan Bupati Muba melalui Kepala Disnakertrans Muba Drs HM Yusuf Amilin MSi saat dikonfirmasi Sumselpers. "In Syaa Allah Pemkab Muba melalui dinas tenaga kerja dan transmigrasi pada tahun 2020 akan mengucurkan bantuan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam bentuk peternakan itik," ungkapnya, kemarin.
Menurutnya, bantuan tersebut berasal dari Dana APBD dinas tenaga kerja yang akan dikucurkan tahun 2020 dengan besaran total 609juta bagi 60 KK di tiga kecamatan yakni Kecamatan Lais, Sungai Keruh dan Kecamatan Sekayu.
Penentuan kelompok calon peternak menurutnya akan diseleksi yakni yang masuk desil 3 dan desil 4 (masih miskin dan jika didorong akan keluar dari kemiskinan) dan tidak menyebar atau dalam satu hamparan.
Satu kelompok terdiri dari 20 KK, satu KK akan mendapatkan 30 itik, jadi total satu kecamatan akan menerima sebanyak 600 itik. Selain itu, Disnakertran juga akan memberikan bantuan berupa waring, seng sebagai atap, itik yang sudah gadis, termasuk pakan hingga bisa menghasilkan sendiri.
"Kita bantu hingga bertelur dengan pendampingan dari pihak kita, termasuk bantuan pakan hingga bertelur. Setelah bertelur petani diharapkan dapat mandiri," imbuhnya.
Jika petani tidak mampu menjual telur sendiri, maka pihak tim memfasilitasi penjualan telur itik tersebut. Selanjutnya akan diajarkan cara memproduksi telur asin serta tidak menutup kemungkinan kedepan petani akan diajarkan membuat pakan sendiri.
"Harapan kita, dengan bantuan ini paling tidak membantu pendapatan keluarga, dan pekerjaan tersebut tidak mengganggu aktifitas petani dalam menjalankan aktifitas lainnya. Kedepan jika baik akan dibantu mesin tetas untuk peremajaan itik yang tidak produktif dan apabila over maka itik tersebut dapat dijual untuk menambah pendapatan petani," pungkas Yusuf Amilin. (ch@)