Notification

×

Tag Terpopuler

Pebulutangkis Palembang Sesalkan Ditutupnya Kompetisi PB Djarum

Monday, September 09, 2019 | Monday, September 09, 2019 WIB Last Updated 2019-09-09T09:03:49Z
Pebulutangkis Palembang Hiza Fiora Mahardika (foto/al fatih) 
PALEMBANG, SPPamitnya Pihak Management Bidang Olahraga Djarum untuk menutup kompetisi nasional bulutangkis PB Djarum yang selama ini banyak membesarkan atlet bukutangkis Indonesia sangat disesalkan. 

Hiza Fiora Mahardika, salah satu pebulutangkis Kota Palembang pun mengaku bahwa keputusan tersebut sama halnya menutup atlet potensial yang ada di Tanah Air. Pasalnya, ditengah minimnya kompetisi bulutangkis membuat atlet hanya latihan tanpa adanya kompetisi dengan skala nasional sebagai bentuk meningkatkan jam terbang dan prestasi. 

Dan tentu, kabar mengejutkan bahwa Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 akan menjadi yang terakhir kalinya. PB Djarum memutuskan, pencarian bakat atlet muda bulutangkis di berbagai penjuru Tanah Air itu resmi ditiadakan pada 2020 mendatang.

"Kalau betul ini distop, sangat disayangkan. Karena salah satu tempat menyalurkan bakat dan kemampuan anak-anak adalah seleksi PB Djarum,"tegas Hiza, Senin (9/9).

Hiza yang pernah mengikuti kompetisi Sirkuit Nasional (Sirnas) PB Djarum di Palembang 2019 belum lama ini mengaku keputusan ini diharapkan bisa diperbaiki dengan tidak menutup kompetisi. Menurutnya ada banyak ide dan gagasan lain selain menutup kompetisi agar tak mematikan potensi atleg daerah.

"Kalau pun PB Djarum berkeputusan seperti itu, mudah-mudahan dari Pemerintah ada jalam keluar yang lebih baik,"urainya. 

Jika yang dipermasalahkan adalah mereknya yang kemudian mencolok dan diduga menjadi ajang eksploitasi anak tingga menurutnya diatur ulang teknisnya. 

"Kalau bisa seleksi PB Djarum tetap berjalan, namun dalam hal ini PB Djarum sebaiknya mengalah untuk merubah merek iklan yang ada dibaju peserta dengan teknis yang diatur lagi," urainya. 

Untuk diketahui, pamitnya PB Djarum untuk tidak membuka kompetisi ditahun depan setelah menyusul polemik yang disulut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) beberapa waktu lalu. KPAI menuding ada unsur eksploitasi anak dalam penyelenggaraan audisi umum dan mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut. (Al Fatih) 
×
Berita Terbaru Update