Ansori mengatakan, Karhutla yang terjadi di Provinsi Sumsel semakin luas. Pasalnya, hingga saat ini tercatat lahan yang terbakar mencapai 3.514 hektar. "Ya, sejak awal tahun hingga 15 September ini tercatat 3.541 hektar lahan yang terbakar," katanya
Adapun semakin meluasnya Karhutla yang terjadi di Provinsi Sumsel ini diakibatkan sulitnya akses untuk menuju lokasi Karhutla. "Aksesnya jalannya sulit sehingga membuat tim satgas darat susah untuk memadamkannya," ujar Ansori
Ansori mengungkapkan, dari total lahan 3.514 hektar yang berhasil dipadamkan tim satgas darat hanya 312 hektar. "Pemadaman yang kita lakukan tidak hanya melalui tim darat saja melainkan juga dilakukan melalui udara dengan melakukan waterboombing," ungkapnya
Dijelaskannya, Luas lahan yang terbakar yakni berada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan luasan mencapai 1.202 hektar. Kemudian, disusul Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan beberapa daerah lainnya. "Saat ini, sebanyak tujuh helikopter terus diterjunkan untuk melakukan pemadaman melalui udara dengan melakukan waterboombing," jelas ansori.
Ansori menambahkan, untuk titik hotspot, pihaknya mencatat sebanyak 471 titik. Dengan hotspot terbanyak yakni berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yakni sebanyak 188 titik, disusul Kabupaten Ogan Ilir (OI) sebanyak 53 titik dan Kabupaten Muba sebanyak 51 titik. "Saat ini, total hotspot selama tahun 2019 sudah mencapai 5.277 titik. Dengan hotspot terbanyak di Bulan September yakni mencapai 3.402 titik," katanya (Lan)