Notification

×

Tag Terpopuler

Kualitas Udara Memburuk, Sekolah Harus Mencermati Keadaan

Thursday, September 19, 2019 | Thursday, September 19, 2019 WIB Last Updated 2019-09-19T07:16:47Z

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Drs. Widodo, M.Pd (foto/raf)
PALEMBANG, SP - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kualitas udara di Palembang, Sumatera Selatan, masuk status bahaya. Status ini tidak terlepas dari kabut asap yang menyelimuti sejak beberapa pekan terakhir.

Status berbahaya naik sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga saat ini status berbahaya masih bertahan pada angka konsentrasi 436,02 mikrogram.

Peningkatan status berbahaya ini terlihat juga di beberapa titik di Kota Palembang, yang kini diselimuti kabut asap pekat dan tercium bau bekas bakaran menyengat. berdasarkan catatan BPBD Sumatera Selatan, ada 281 hotspot. Dari jumlah itu, mayoritas titik hotspot berada di Ogan Komering Ilir. 

"Berdasarkan data Lapan, ada 281 titik hotspot di Sumatera Selatan. Data dari pukul 06.00 WIB," kata Ansori.


Berdasarkan informasi yang diterima ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan meminta agar pihak sekolah mencermati perkembangan udara yang terus berfluktuasi, dan memundurkan jam masuk sekolahnya kembali yang salama ini diedaran kemarin jam 08.00 ke jam 09.00 (jika kondisi di sekolahnya menyentuh area merah).

Selain itu kata Widodo, agar asap tidak menganggu kesehatan para peserta didik, pada saat proses belajar mengajar agar kabut asap tidak masuk ruang  pintu dan jendela sekolah untuk sementara ditutup, menaruh tanaman di dalam kelas untuk menjaga oksigen, memasang tirai yang dibasahi. “pihak sekolah pun harus mengingatkan siswa selalu memakai masker, dan terus banyak minum,”ujarnya.

sekolah yang berada di daerah dalam katagori parah (buruk), kegiatan belajarnya fakultatif yakni siswa diberi tugas khusus sesuai dengan mata pelajaran yang seharusnya berlangsung untuk kemudian dikerjakan di rumah.

Sekaligus, sambung Widodo dengan memaksimalkan kelas maya (internet), dengan tidak mengurangi jam dan hari dalam satu tahun yang harus dilaksanakan, “Sehingga bisa saja diliburkan namun tetap mengerjakan mata pelajaran,” ujar Widodo.

Selanjutnya kita terus akan lakukan evaluasi dari hari ke hari mudah-mudahan kebakaran segera dapat diatasi(Raf)

×
Berita Terbaru Update