PALEMBANG, SP - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan sejak beberapa pecan lalu, membawa dampak buruk bagi berbagai sektor, salah satunya kesehatan. Polutan yang terbawa asap rentan dihirup makhluk hidup. Penanganan cepat dan tepat perlu dilakukan untuk mengurangi kemungkinan buruk dalam jangka waktu yang panjang.
Menanggapi hal ini Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumsel, turut serta meredam dampak kabut asap di Sumsel dengan membuka layanan kesehatan di salah satu daerah yang merupakan lokasi titik api di Sumsel.
Hari ini, Kamis (26/09) berlokasi di Dusun I, Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.
Tim Emergency respon berkolaborasi dengan STIK Bina Husada Palembang, membuka layanan kesehatan sekaligus membagikan masker dan susu kemasan untuk warga di desa ini. Sejak pukul 16.00 WIB tim telah tiba di lokasi dengan membawa serta sebanyak 500 masker, susu kemasan, serta obat-obatan yang ditujukan untuk mendukung layanan kesehatan hari ini.
Reza, tim Program ACT Sumsel mengatakan bahwa program ini merupakan aksi lanjutan ACT dalam upaya membantu saudara yang terdampak kabut asap di Sumsel.
“Meskipun kabut asap sudah mulai berkurang di Sumsel dalam dua hari terakhir, namun kita tidak mengetahui bagaimana kondisi masyarakat yang sebelumnya terpapar kabut asap, apalagi masyarakat yang daerahnya menjadi titik api, Jadi hari ini kembali kita buka layanan kesehatan dan ditujukan langsung ke daerah yang memang lokasinya menjadi titik api, kami harap kegiatan ini bisa membuat masyarakat juga sadar akan bahayanya kabut asap jika tidak segera diperiksakan dan diobati”, terang Reza.
Desa Sungai Rambutan ini merupakan salah satu desa yang sempat terkepung api kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Ilir. Masyarakat pun mengeluhkan belum adanya bantuan apapun yang masuk ke desa ini sebelumnya. Tidak ada pembagian masker apalagi layanan kesehatan untuk masyarakat di Desa ini.
Pipit (36) salah satu warga yang ikut serta memeriksakan kesehatannya di Posko Layanan Kesehatan ACT ini menuturkan bahwa dampak kabut asap belakangan ini membuat ia dan keluarganya tidak dapat beraktivitas diluar rumah.
“Kami ngeri nak keluar rumah waktu asap tebel kemaren, mano mato tu perih terus nyengat nian bau asap sampe kerumah, anak-anak ini jugo mulai batuk pilek, Kami terimokasih nian karena lah dapet layanan kesehatan ini, karena yo memang belum nian kami ke dokter, takut mahal jugo”, sahut Pipit.
Selain membuka layanan posko kesehatan, ACT juga telah mengirimkan bantuan logistik ke provinsi yang terdampak parah kabut asap ini, seperti Riau dan Jambi. Selain itu, melalui Kapal Kemanusiaan Darurat Kabut Asap, ACT juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi memberikan bantuan berupa pangan dan logistik bagi masyarakat yang terdampak kabut asap.
Adapun donasi yang diberikan dapat dalam bentuk uang maupun barang seperti, beras, gula, susu kemasan, masker N95 dan lainnya. Apabila ingin berdonasi berupa uang tunai dapat juga disalurkan melalui rekening atas nama Aksi Cepat Tanggap di BNI Syariah (66 0000 5505). (Ril)