Notification

×

Tag Terpopuler

Kemarau Panjang, SD Negeri 143 Gelar Salat Istisqa

Sunday, September 01, 2019 | Sunday, September 01, 2019 WIB Last Updated 2019-09-01T05:58:35Z
Salat Istsiqah SDN 143 (foto/raf)

PALEMBANG, SP - Menyikapi bencana kemarau panjang yang disertai dengan adanya kabut asap sebagai akibat banyaknya lahan kering yang terbakar  SD Negeri 143 yang beralamat di Jl. Kadir TKR Lr. Syailendra, 36 Ilir, Kec. Gandus,  pada hari Jumat, 30 Agustus 2019 melaksanakan Shalat Istisqa bersama di depan halaman sekolah tersebut.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk memohon dan memanjatkan do`a kepada Allah agar wilayah Provinsi Sumsel khususnya Palembang, dapat diturunkan hujan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diikuti sebanyak 350 siswa/ siswi yang terdiri dari kelas IV, V dan VI siswa sekolah  ini. meraka terlihat antusias dan khusyu`melaksanakan Salat Istisqa berjamaah.

Kepala SD Negeri 143 Palembang Rismawati, S.Pd.SD menerangkan, bahwa memang setiap Jumat di SD yang ia pimpin ini khusus untuk kegiatan islami.

"Biasanya kamu setiap Jumat itu baca yasin bersama, nah hari ini setelah baca yasin langsung dilanjut salat Istisqa bersama guru, staf dan siswa," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bentuk keprihatianan para siswa-siswi serta guru di sekolahnya atas musibah kekeringan yang melanda wilayah Sumsel, yang sudah berlangsung lama. Kemarau panjang tersebut berimbas terhadap kebakaran hutan.

Menurut Risma, salat Istisqa digelar selain sebagai sarana pendidikan kepada murid namun lebih utama kondisi Palembang yang sudah lama tidak diguyur hujan serta kondisi kebakaran lahan yang parah. “Karena kondisi daerah yang mengkhawatirkan itulah sekolah tergugah dan melaksanaka salat istisqa berjamaah bersama para siswa dan siswi SD Negeri 143,” terangnya.


Mgs Aslan, S.PdI Selaku guru agama dalam tausiahnya mengatakan, “Beberapa bulan ini, beberapa daerah sedang mengalami musim kemarau panjang. Banyak daerah yang kekeringan, susah mencari air bersih, bahkan terjadi kebakaran hutan yang mengakibatkan bencana kabut asap di mana-mana. Ada beberapa upaya dilakukan untuk mengatasi musim kemarau salah satunya dengan membuat hujan buatan. “Namun sesungguhnya, ada satu lagi upaya yang tidak hanya mengandalkan kekuatan tenaga dan pikir semata.Tetapi upaya ibadah, memohon kepada Allah Sang Maha Kuasa, Yang Maha Segalanya, Yang menciptakan musim kemarau dan yang mengirimkan hujan, yakni mengadakan salat istisqa, salat minta hujan” tuturnya.

"Kami juga berharap apa yang sudah dilaksanakan hari ini akan mampu menjadi contoh dan apa yang menjadi hajat kami hari ini senantiasa dikabulkan oleh Allah," katanya.


Dia juga mengatakan selain meminta hujan kepada yang Maha Kuasa di musim kemarau panjang, kegiatan salat sunnah Istisqa juga mengajarkan kepada anak-anak.

"Agar mereka tahu, begini tata cara salat Istisqa dan agar mereka tahu betapa butuhnya kita kepada Allah, betapa butuhnya kita terhadap pertolongan Allah. Dan hanya kepada Allah kita menyembah dan kepada Allah juga kita memohon pertolongan," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang murid Lativa kelas VI B berharap bencana kekeringan segera berakhir. ”Saya juga dapat mendoakan saudara saya agar bencana kabut asap bisa teratasi,” ujar Lativa. (Raf)

×
Berita Terbaru Update