![]() |
Kadisdik Provinsi Sumsel Membagi Masker Kepada Siswa Sekolah (foto/raf) |
PALEMBANG, SP - Mulai hari ini, Jum’at beberapa sekolah di Palembang mulai
melonggarkan jam belajar, Pasalnya kabut asap yang semakin pekat menyelumuti di
pagi hari sangat berdampak yang tidak baik bagi kesehatan bagi para pelajar.
Oleh karena itu, Disdik Provinsi Sumatera Selatan memberikan kewenangan kepada
sekolah untuk mengubah jadwal jam masuk
pelajar bila terjadi kabut asap di lingkungan sekitar.
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo di Palembang
mengatakan, sekolah harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, terutama
bila terjadi kabut asap.
Memang kata Widodo, belum lama ini pihaknya telah mengeluarkan
surat edaran kepada SMA di Sumsel agar jadwal masuk sekolah dimundurkan menjadi
pukul 08.00 WIB.”Melihat kabut semakin tebal, pihaknya memberikan kebijakan
kepada sekolah agar jam pelajaran dilonggarkan menjadi jam 09.00.WIB, hal ini
salah satu upaya untuk menimalisir terjangkitnya penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),”ujarnya.
"Jadi jadwal masuk siswa dapat dirubah bila terjadi kabut
asap karena dampak kabut asap sangat berbahaya bagi kesehatan, selama ini kabut
umumnya mulai timbul pada pagi hari sehingga perlu dihindari," ujar dia.
Selain itu, Dalam upaya untuk menghindari kabut asap tersebut
pihaknya telah membagikan masker kepada siswa di sekolah, seperti di SMA di
Kota Palembang.
Sementara itu, Kepala SMK SMK Negeri 2 Palembang Drs.
Zulkarnain, MT mengatakan, menindak lanjuti intsruksi dari Dinas Pendidikan
Provinsi Sumsel, “Mulai Jum’at, tanggal 20 September 2019, pihaknya
melonggarkan jam belajar, yang semulai intruksi dari Dinas Pendidikan Prov.
Sumsel siswa masuk pukul 08.00, dilonggarkan menjadi pukul 09.00.WIB, dengan
catatan untuk jam pelajaran ke 1-2 pembelajaran on-line/ daring. Materi
Pelajaran tetap dituliskan di Buku
Kemajuan Kelas,”terangnya.
Sementara, waktu perubahan jadwal diberlakukan sambil melihat
perkembangan kondisi kabut asap dan kualitas udara yang terpapar asap dari
karhutla yang terjadi di sejumlah kabupaten sekitar.
Jika kondisi asap masih tebal akan dilanjutkan pemunduran jam
masuk beberapa hari berikutnya, begitu pula sebaliknya jika kualitas udara
membaik dikembalikan pada jadwal semula.
Kita Berharap bencana asap dampak
kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau 2019 ini bisa segera diatasi
satgas gabungan penanggulangan karhutla Sumsel, sehingga anak-anak bisa kembali
belajar dan masuk sekolah seperti biasanya," pungkasnya. (Raf)