MUBA, SP - Musim kemarau terus berlanjut hingga September 2019, sejumlah wilayah dalam kabupaten Musi Banyuasin (Muba) selain mengalami krisis air bersih juga dihantui dengan kabut asap akibat dampak dari kebakaran hutan dan lahan.
Menyikapi hal itu, Camat Lais Drs Dedi Sukmana MSi mengambil inisiatif dengan mengajak jajaran, instansi dan diikuti masyarakat setempat menggelar salat istisqa (salat minta hujan) yang dilaksanakan dilapangan kantor camat Lais, Kamis (19/9/19).
Deni Sukmana mengatakan, jajarannya sengaja menggelar salat istisqa memohon kepada Allah SWT segera menurunkan hujan di wilayah kabupaten Muba.
Menurut dia, kemarau yang terus berlanjut pada bulan September 2019 ini menambah panjang dan luas kekeringan serta berdampak pada kabut asap yang melanda diwilayah Muba saat ini. Ia berharap Allah SWT memberikan hujan agar kekeringan dan kabut asap yang melanda pemukiman penduduk segera berakhir.
Dampak dari kemarau, ujar dia, selain kekeringan juga terjadi kebakaran hutan yang menimbulkan asap. Menurut dia, warga tetap waspada pada musim kemarau ini untuk tetap menjaga rumah dari hal-hal yang dapat terbakar, selain itu mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan di sekitar, karena dapat merugikan semua pihak.
“Hanya kepada Allah SWT saja kita memohon dan minta perlindungan, kekeringan yang cukup lama tersebut segera Allah turunkan hujan,” harap Deni.
Sementara, Rus warga setempat mengaku selain merasakan kekeringan air juga merasakan kabut asap mulai melanda di Kecamatan Lais. Dirinya berterimakasih atas inisiasi pihak kecamatan dengan menggelar shalat minta hujan secara bersama sama.
“Ini merupakan iqtiar terakhir kita untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan serta krisisnya air bersih dibeberapa daerah dalam wilayah Kabupaten Muba.” jelasnya usai melaksanakan salat Istisqa.
Diharapkan dengan salat dan doa bersama, meminta agar segera turun hujan, "kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dapat segera teratasi dan krisis air bersih pun segera teratasi," imbuhnya seraya menutup pembicaraan. (ch@)