MUBA, SP - Bupati Musi Banyuasin (Muba) yang juga Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Indonesia, Dodi Reza menargetkan industri migas di Muba nantinya akan dikonsep dengan pembangunan Pusat Unggulan Komoditi Berkelanjutan.
Industri Minyak dan gas (Migas) serta perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diyakini akan memberikan feedback positif untuk kepentingan seluruh warga masyarakat Muba.
"Ada empat Kecamatan nantinya yang dibidik akan menjadi Pusat Unggulan Komoditi Berkelanjutan dengan konsep Kawasan Industri Hijau Terpadu," ungkap Bupati Muba Dodi Reza di sela Rapat Pembangunan Pusat Unggulan Komoditi Berkelanjutan, kemarin.
Dikatakannya, empat Kecamatan yang dibidik untuk menjadi Kawasan Industri Hijau Terpadu yakni diantaranya Bayung Lencir, Lalan, Tungkal Jaya, dan Sungai Lilin.
"Upaya Pembangunan Pusat Unggulan Komoditi Berkelanjutan Empat Kecamatan ini pula yang nantinya sebagai upaya menekan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutlah)," bebernya.
Selain itu, menurut Dodi upaya pembentukan Kawasan Industri Hijau Terpadu sebagai salah satu langkah konkrit menekan angka kemiskinan.
"Kita akan kejar supaya realisasi Kawasan Industri Hijau Terpadu di Muba ini segera terealisasi," jelasnya.
Dodi juga akan mendukung rencana festival LanMerLinDang (Lalan Merang Sungai Lilin dangku) pada november 2019 dalam upaya Kemitraan pada kegiatan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) ataupun CSR perusahan untuk antisipasi cegah kathultlah, pemberdayaan masyarakat dan sekolah lapangan untuk penggerak pembangunan pedesaan dan memvisualisasikan jejak era pra sriwijaya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat LTKL Gita Syahrani menuturkan ini akan menjadi program pertama atau pilot project di Indonesia.
"Konsep ini sangat pas di implementasikan di Muba, selain memang Muba memang kawasan industri migas dan perkebunan. diperkuat pula dengan komitmen pak Bupati Muba Dodi Reza dalam mewujudkan pembangunan hijau berkelanjutan," terangnya. (ch@)