PAGARALAM, SP - Demi mengembangkan.budidaya tanaman kopi dengan methode Stick sambung. Walikota Sidimpuan, Irsan Efendi dan rombongan melakukan study banding di Dinas Pertanian Pagaralam dengan sampel kebun Rakimin Talang Yamin Pagaralam.
Walikota Sidimpuan dan rombongan didampingi Pj.Sekda,Syamsul Bahri, Assistant II, Syafrani, Kepala Dinas Pertanian, Gunsono Mekson, Kabid Perkebunan, Rudianto,Camat Dempo Utara dan rombongan sebelumnya sempat mencicipi kopi petik merah racikan pemuda penggiat dan pengrajin kopi Pagaralam.
Di kebun Rakimin, Walikota Sidimpuan dan Kepala Dinas Pertanian Parim Puram Siregar dan Kabid Perkebunan Bambang belajar banyak tentang metode kopi sambung.
Karena Rakimin, petani yang telah mempraktekan dan mengembangkan system kopi sambung di lahan miliknya ini tanpa sungkan dan.ragu memberikan contoh alias praktek yang disaksikan Walikota dan rombongan, Selasa (24/09).
Usai menyaksikan praktek sambung kopi, Walikota beserta rombongan meninjau lokasi perkebunan Jeruk Gerga yang juga merupakan produk unggulan Dinas Pertanian kota Pagaralam di kawasan Kibuk.
Kepala Dinas Pertanian Pagaralam, Gunsono Mekson kepada harian ini menuturkan, keberhasilan petani kopi Pagaralam yang menggunakan sistem sambung tidak hanya satu kali bisa dinikmati masyarakat Pagaralam demi meningkatkan Penguatan dan ekonomi masyarakat.
"Dengan sistem ini petani bisa panen berkali kali dalam setahun, hasil panen sebutlah melimpah ketika panen raya atau besar (tahunan) biasanya bulan Mei atau Juni." jelasnya.
Kebutuhan petani bisa tercukupi saat kopi buah selang (sebelum panen raya). "Hasilnya bisa tiga kali lipat."katanya.
Adanya kunjungan Walikota Sidimpuan menandakan keberhasilan petani kopi Pagaralam dengan sistem sambung tidak bisa dianggap sebelah mata. "Hal ini selaras dengan visi missi kota Pagaralam Maju," tuturnya.
Sementara itu Dinas Pertanian Padang Sidimpuan akan mempraktekan di Perkebunan rakyat setelah studi banding ini jelas Kadis Pertaniian, Parim Puram Siregar saat dihubungi media ini, Kamis (26/09).
"Kami akan praktekan serta mengajak petani untuk melaksanakan budidaya kopi sistem ini karena hasilnya yang melimpah bisa dinikmati sepanjang tahun dan waktu berbuah relatif singkat."urainya.
"Karena selama ini petani disini (Sidimpuan_red) masih melakukan budidaya lama belum kenal system sambung," jelasnya.
Masih kata Puram,langkah awal akan sosialisasi dahulu kepada petani. "Konkritnya akan kita buatkan kebun percontohan agar petani mau berubah ke sistem sambung dari pola lama. Sembari sosialisasi akan kita buatkan kebun percontohan agar petani bisa menyaksikan keunggulan sistem stake ini." pungkasnya (Repi)