Notification

×

Tag Terpopuler

BJ Hampir Kehilangan Peminat

Thursday, September 26, 2019 | Thursday, September 26, 2019 WIB Last Updated 2019-09-26T03:39:00Z

PALEMBANG, SP - Baju bekas atau yang dikenal dengan BJ kini sepi peminat. Pasalnya, mulai menjamurnya distro-distro di Palembang yang menawarkan beragam pakaian, menjadi pesaing bagi pedagang BJ.

Pedagang BJ di Palembang memiliki tempat khusus berjualan di Pasar 16 Ilir. Meskipun Pemerintah Kota Palembang melarang para pedagang ini berjualan di Bawah Ampera, namun sebagian kecil kembali berjualan di kawasan tersebut. Hal ini lantaran penjualan di pasar sangat sepi pembeli. 

Pedagang BJ menilai, meski pelanggan BJ tetap ada, namun tak sebanyak sebelumnya. Tantangan krmajuan zaman membuat BJ semakin ditinggalkan. Terlebih karena BJ merupakan bahan yang telah dipergunakan oleh orang lain, seperti pakaian ataupun seprei kasur, selimut, gorden dan lainnya. Hal inilah yang terkadang membuat sebagian orang berpikir kembali untuk membeli BJ. 

Salah seorang pedagang BJ di bawah Jembatan Ampera, Nur mengatakan, penjualan semakin menurun akhir-akhir ini. Bertahun-tahun menggeluti perjualan barang bekas pakai ini membuatnya paham betul perubahan perekonomian yang dihadapinya. 

"Perekonomian masyarakat mungkin tambah maju, jadi yang biasa beli BJ jadi tidak tertarik lagi, mereka jadi lebih suka membeli di mall atau butik," katanya. 


Beberapa waktu lalu, pemerintah kota menginstruksikan para pedagang BJ di bawah Ampera pindah ke blok khusus di Pasar 16 Ilir. Ia mengatakan, ia pun sempat berjualan di pusat ritel terbesar di Sumsel itu, hanya saja, memang  sepinya pembeli menjadi tantangan.

"Peminat mulai berkurang, karena persaing mulai banyak bermunculan, seperti salah satunya mulai banyaknya distro-distro yang menawarkan beragam pakaian. Karena sepi peminat, penjualan menurun lebih dari 70 persen," katanya.

Dia mengatakan, penjualan per hari saat ini hanya mampu mencapai puluhan ribu, tidak sampai Rp100 ribu. Baju BJ tampaknya sudah kehilangan pamornya. Biasanya para penjual mampu menghasilkan hingga jutaan rupiah. Selain banyak pesaing, juga keadaan ekonomi saat ini mempengaruhi. Karena segmen pasar BJ tidak hanya di dalam kota, namun juga hingga ke daerah. 

"Pembelinya itu dulunya banyak dan beragam, tidak hanya orang Palembang, tapi juga ada yang dari Banyuasin, OKI," ujarnya. 

Dia mengaku, membeli BJ dalam satu ball bisa mencapai Rp5 juta  - Rp7 juta tergantung jenis pakaian baik itu baju juga celana levis. Lantaran terlalu mahal, sehingga dirinya join bersama salah satu rekannya yang juga berjualan BJ.

"Harga BJ sangat terjangkau, mulai dari Rp20 ribu. Barang yang kami jual ini campuran, ada yang dari wilayah kita dan luar negeri," katanya.

Salah seorang pembeli pakaian BJ, Tina mengatakan, dirinya pernah beberapa kali membeli baju BJ. Mode pakaian beragam dan harganya terjangkau. "Kadang ada yang terlihat jadul, tapi ada juga yang stylish. Pintar-pintar memilih saja," ujarnya. (Ara)
×
Berita Terbaru Update