Notification

×

Tag Terpopuler

1.803 Balita Derita ISPA

Monday, September 23, 2019 | Monday, September 23, 2019 WIB Last Updated 2019-09-23T09:19:58Z
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia (foto/net)
PALEMBANG, SP - Musim kemarau dan kabut asap yang melanda Kota Palembang berdampak buruk pada kesehatan. Sejak Agustus hingga minggu kedua September ini penderita Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) pada balita meningkat 60 persen. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia mengatakan, berdasarkan catatan pihaknya, penderita ISPA balita usia di bawah 5 tahun pada September ini meningkat jika dibandingkan dengan Agustus. Hingga minggu kedua September ini penderita 1.803 balita sedangkan Agustus 1.095. 

"Dari Agustus hingga September ini balita menderita ISPA naik 60 persen," katanya, Senin (23/9/2019).

Sementara penderita ISPA untuk usia di atas 5 tahun naik sekitar 10 persen. Pada awal September minggu pertama penderita 2915 orang sedangkan di minggu kedua ini naik menjadi 2931 orang. 

"Akibat terlalu sering menghirup asap ini berbahaya selain ISPA terparahnya terkena Pneumonia atau radang paru-paru. Penderita Pneumonia ini meningkat tidak terlalu banyak, dari 85 jadi 90 penderita. ISPA bisa menjakit tidak hanya pada orang dewasa tapi juga balita," jelasnya.

Berdasarkan data seluruh kecamatan, penderita ISPA tertinggi di kecamatan tertinggi ada di Seberang Ulu I 1.637 orang, Kalidoni 1.449 orang dan Kemuning 1.347 orang. Dinkes akan membuat posko kesehatan di titik keramaian sekitar 2 - 5 posko. "Kita akan buat posko di mall, bandara, ruang terbuka umum, sehingga saat ada yang perlu penanganan kesehatan akibat ISPA bisa cepat dilayani," terangnya.

Salah seorang warga Palembang, Wulan mengatakan, dengan kondisi buruknya udara Palembang sejak beberapa hari terakhir ia menderita ISPA. Ia sudah berobat ke puskesmas dan menjaga asupan makan juga menggunakan masker.

"Asap bahkan sampai ke dalam rumah lewat pentilasi udara, kami berharap pemerintah bisa lebih cepat menuntaskan pemadaman kebakaran lahan ini," katanya. (Ara)
×
Berita Terbaru Update