Notification

×

Tag Terpopuler

Zulinto : Tidak Ada Pemotongan Gaji Guru Honor Dalam Alasan Apapun

Monday, August 26, 2019 | Monday, August 26, 2019 WIB Last Updated 2019-08-26T09:42:36Z
Guru Honor Sedang Mengajar (foto:ist)

PALEMBANG, SP - Kepala Dinas Pendidikan kota Palembang H. Ahmad Zulinto, S.Pd.MM menegaskan terkait adanya keluhan dari salah satu guru honor di SD Negeri Palembang mengenai  pemotongan gaji bagi guru honor dengan SK Walikota Palembang.

“Alasan apapun tidak boleh kepala sekolah memotong gaji guru honor.,”ungkap
Zulinto yang ditemui setelah membuka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di gedung serbaguna UIN Raden Fatah Palembang, Senin (26/8/2019)

Dia mengatakan, Kepala Sekolah dengan alasan apapun tidak boleh memotong gaji guru honor. Gaji untuk guru honor sekolah dari sekolah tetap jalan jangan dikurangi sedikit pun. Kalau sebelumnya digaji Rp500 ribu seterusnya harus digaji Rp500 ribu. Meskipun guru honor dari SK Walikota tetap tidak boleh dipotong," jelasnya,

Di tempat yang berbeda, Kepala SDN 184 Habibah yang ditemui  di Dinas Pendidikan kota Palembang mengatakan, dana untuk guru honor memang tidak boleh dipotong sedikit pun. "Bahkan pajak dari gaji untuk guru honor itu pun urusan kepala sekolah," katanya.

"Kalau di SDN 184 ini ada sebanyak 11 guru honor yang megang kelas, dan 3 guru honor untuk mata pelajaran olahraga. Untuk guru honor kelas kami beri gaji Rp500 ribu sedangkan guru honor olahraga kami beri gaji sesuai jam dia mengajar," jelasnya.

Sementara itu, Sebelumnya ada keluhan salah satu guru honor salah satu SD yang ada di Kota Palembang yang menyatakan kalau gajinya sudah dipotong sebanyak dua kali. .

"Alasan pemotongan tersebut katanya dana BOS Nasional (BOSNas) tidak cukup untuk menggaji guru honor. Sementara BOS Daerah (BOSDa)  tidak boleh menggaji guru. Kami juga dipanggil rapat kedua di Korwil ada salah satu kepala sekolah di Plaju mengatakan kalau tidak ada pemotongan gaji honorer. Ternyata setelah BOSNas cair dipotong juga," katanya. 

Dikatakannya, berdasarkan informasi dari kawan-kawannya sesama guru honorer yang di sekolah lain yang dulu baru rencana, sekarang disetiap sekolah dipukul rata dipotong jadi Rp 200 ribu perbulan. "Saya berharap tidak ada lagi potongan-potongan karena gaji kami sudah minim kalau harus dipotong mana cukup untuk menutupi transport bagi kami yang memiliki rumah jauh,," ujarnya (Raf)


×
Berita Terbaru Update