 |
Palembang, SP - Polda Sumsel berkeyakinan ada aktor dibalik penyerangan polisi yang tengah dirawat di RSUD Tebing Tinggi, Empat Lawang, beberapa hari lalu. Petugas masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap otak pelaku.
Direktur Reserse Krimum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alpiani mengatakan, keyakinan itu lantaran massa berjumlah 50 orang sengaja datang dari kampungnya di Kecamatan Sikap Dalam, Empat Lawang, dengan mengendarai truk. Massa juga telah mempersiapkan berbagai jenis senjata tajam dan senjata api yang diduga rakitan.
"Waktu perjalanan dari kampung ke RSUD atau TKP cukup jauh, ada sekitar 1,5 jam. Pasti mereka diakomodir seseorang," ungkap Yustan, Senin (5/8).
Untuk mengungkap otak pelaku, Yustan menyebut tengah mendalami keterangan sepuluh tersangka yang ditahan di Mapolda Sumsel. Dalam kasus ini, pihaknya telah menetapkan 14 orang menjadi tersangka. "Masih kita selidiki siapa aktor pelaku penyerangan," kata Yustan.
Yustan menerangkan, kondisi kesehatan dua polisi korban pengeroyokan dan dua polisi korban penyerangan di RSUD Tebing Tinggi sudah cukup membaik. Hanya saja, mereka harus menjalani perawatan intensif di RS Lubuklinggau.
"Sudah ada kemajuan kesehatan mereka, mudah-mudahan cepat sembuh dan kembali bekerja," harapnya.
Diketahui, penyerangan ini bermula saat seorang warga mengadu bawah dirinya diancam Erwin dan Erwan. Kanit Reskrim Polsek Ulu Musi, Ipda Arsan bersama anak buahnya pun mendatangi rumah Erwin namun tak bertemu.
Tak lama, mereka bertemu di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Empat Lawang, Rabu (31/7) malam. Pelaku Erwin menyerang Ipda Arsan dan Bripka Darmawan dengan pisau.
Akibat luka tusuk, keduanya dilarikan ke RSUD Tebing Tinggi Empat Lawang. Tiba-tiba, datang sekelompok orang membawa senjata tajam dan pistol rakitan menyerang para polisi yang menjaga korban.
Dua polisi terkena luka tembak, Bripda Teja Apriaga dan Briptu Agus. Polisi mengamankan belasan orang pelaku dan 14 orang diantaranya dijadikan tersangka penyerangan. (rwn)
