MURATARA, SP - tanggal 14 Agustus dinobatkan sebagai hari jadi organisasi Pramuka Indonesia. Begitu pulah bagi Gerakan Pramuka Tingkat Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), memperingatinya.dilapangan Silampari kelurahan rupit Rabu 14/08
Namun di Peringatan Hari Jadi Pramuka Ke-58 di Lapangan Silampari, Kecamatan Rupit ada yang beda. Pasalnya, rangkaian upacara Pramuka yang diikuti ratusan pelajar dari tingkat, Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menenga Atas (SMA) harus diwarnai dengan perugas pendiri tenda.
Seperti dilihat dilapangan' tengah sibuknya panitia menyiapkan barisan, juga sibuk petugas mendirikan tenda mengerjakan alat-alat perlengkapan tenda, seperti besi maupun atap seng tenda di susun ditenga lapangan tempat Upacara.
Dan tanpa ketemu titik semakan dan mupakat, akhirnya upacara peringatan HUT Pramuka ke-58 tetap berlangsung dibawa rangkaian besi tiang tenda. Sementara alat tenda yang belum terpasang juga mengisi ditenga lapangan upacara.
Alhasil, saat dimulai upacara pengibaran bendera pada pukul 08.00 wib, pekerja tenda berhenti. Sedangkan panitia upacara dan anak pengibar bendera tidak sempurna menjalankan tugasnya lantara banyak alat-alat tenda yang bersebaran dilapangan upacara.
Namun dari semua itu, perosesi acara tetap berlangsung hingga pukul 08.39 wib selesai. Dan dilanjutkan dengan karnaval yang diikuti oleh 28 regu.
Ketua Pelaksana Jamilah yang juga kepala sekolah menyayangkan akan kejadian tersebut karena semangat anak didik yang harus diwarnai pendirian tenda.
"Sayang tukang tenda tidak bisa diajak kompromi, sementara kami sudah koordinasi agar pendirian tenda untuk pengukuhan anggota Paskibaraka Kabupaten ditunda sebentar," kata ia.
Disinggung mengenai kegiatan, dirinya menerangkan bahwa Upacara dan Karnaval dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT Pramuka ke-58 tingkat Kecamatan Rupit.
"Hal ini perdana kami lakukan. Karena selama ini belum terlaksana," tutupnya.
Serupa yang disampaikan oleh, Anggota Pengurus Pramuka Kecamatan Rupit, Kaharudin, menerangkan sebelum kejadian tersebut pihak mereka telah berkoordinasi namun nyatanya saat henda melaksanakan upacara mereka juga melakukan pemasangan tenda.
"Ia jadinya begini kalo tidak bisa berkompromi. Jika dari awal kami tahu mungkin tidak akan dilapangan ini upacara dilaksanakan," tutupnya. (zm)