Notification

×

Tag Terpopuler

Mendukung Sumsel Lumbung Pangan, Unpal Terus Lakukan Penelitian

Tuesday, August 27, 2019 | Tuesday, August 27, 2019 WIB Last Updated 2019-08-27T09:17:19Z


PALEMBANG, SP - Puncak musim kemarau diprakirakan akan berlangsung di Pulau Sumatera, di bulan Agustus sampai September. Musim kemarau yang terjadi saat ini membuat lahan-lahan pertanian di Sumsel mulai mengering. Bahkan banyak varietas tanaman dan tumbuhan tumbuh tak baik akibat musim kemarau ini.

Menurut Rektor Universitas  Palembang, Zulkifli S. Mukti mengatakan institusi berpean aktif dalam pemikiran mengatasi kesenjangan pangan di musim kemarau. .

"Tentu peran institusi sangat besar untuk mengatasi masalah pangan ini. Kita mendukung Sumsel Lumbung Pangan seperti yang diutarakan Gubernur Sumsel, Herman Deru," ungkap dia, disela acara yudisium ke 32 Fakultas Pertanian Universitas Palembang, Selasa (27/8)

Karena itu, pemikiran-pemikiran dari para lulusan fakultas pertanian ini sangat diperlukan. Namun kenyataan sekarang peminat fakultas pertanian makin menurun. 

"Padahal ini sangat menyangkut hajat hidup orang banyak dan pemikiran ini yang sangat diperlukan untuk kemajuan pangan kita sehingga kita tak perlu impor lagi seperti beras, bawang dan lain sebagainya,”ujarnya.

Ditambahkan,   Dekan Pertanian Universitas Palembang, Haperidah Nunilahwati, S.P, M.P  Tak hanya itu,.Untuk mendukung lumbung pangan kita juga sudah melakukan penelitian diantaranya pengembangan pupuk organik, hayati dan lain sebagainya," ungkap dia

Apalagi saat ini, musim kemarau terbilang cukup ekstrem. Karena sudah banyak lahan yang sudah mengalami kekeringan di beberapa wilayah di Sumsel.

"Seperti di Indralaya, saya pantau ada beberapa lahan yang mulai kering dan terbakar. Ini yang sangat disayangkan," ujarnya.

Ia mengatakan akibat kekeringan ini pastinya yang rugi petani dan dampak yang ditimbulkan banyak. "Karena itu, pemerintah harus cepat tanggap mengatasi musim kemarau yang mengakibatkan kebakaran lahan dan hutan," tegas dia.

Lanjut dia, saat ini pihaknya menerapkan sistem pertanian digital seiring perkembangan digital saat ini.

"Kita ada mata kuliah menyesuaikan kurikulum juga. Dengan pertanian digital ini lulusan pertanian kita dibekali dengan kemampuan digital," bebernya.

Tambah dia, lihat saja saat ini penggunaan mesin robot untuk petani sudah banyak dan tak ada lagi yang manual. "Dengan digital pertanian ini mahasiswa kita mampu menghadapi era digitalisasi saat in,” pungkasnya.(Raf)


×
Berita Terbaru Update