Cegah ISPA pelajar memakai masker |
Palembang, SP – Dinas Pendidkan Provinsi Sumsel dan Dinas
Pendidikan Kota Palembang, belum berencana memberikan rekomendasi untuk
mengurangi aktivitas belajar siswa di sekolah terkait kabut asap dampak dari
kebakaran lahan dan hutan di daerah ini yang terus terjadi akibat musim
kemarau. Meski saat ini di Sumsel sudah terdata sebanyak ratusan ribu
masyarakat yang menderita ISPA.
Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas
Pendidikan Sumsel Drs. Widodo, M.Pd mengatakan, pihaknya akan berkoordinasikan
dengan Kadis Kesehatan tentang ambang batas kelayakan kondisi tersebut.
“Mengingat sampai saat belum ada informasi/laporan dari pihak berwenang bahwa
kondisi udara kita sudah melampaui ambang batas kesehatan,”ujarnya.
“Kita terus monitor hal itu untuk memastikan
guru dan siswa Sumsel selalu terlindungi dan bebas dari dampak buruk asap. apabila
disimpulkan bahwa hal itu melampaui ambang dan membahayakan maka kita harus
mengutamakan kesehatan siswa dan guru,” ungkapnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Kota Palembang, H. Ahmad Zulinto, S.Pd.MM mengatakan, kondisi
kabut asap di Palembang
masih di bawah ambang bahaya. "Seperti
yang kita ketahui, kualitas udara masih sedang atau belum begitu berbahaya
terhadap kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak," kata Kepala Dinas
Pendidikan Kota Palembang, H. Ahmad Zulinto, S.Pd.MM, usai meninjau langsung keadaan kabut
di SMPN 36 sungki kertapati Palembang,
Jum’at (9/8/2019).
Ia mengatakan, pihaknya akan merekomendasikan sekolah-sekolah di
daerah ini untuk mengurangi jam belajar
jika kondisi kualitas udara sudah sangat memburuk atau membahayakan
kesehatan manusia, terutama anak-anak.
Hal itu, menurut dia, agar aktivitas pendidikan tetap berjalan
tanpa harus terkendala sesuatu apapun."Jangan sampai karena mengurangi
jama belajar, kemudian ada ketertinggalan mata pelajaran. Ini tentunya bisa
mengganggu, berdasarkan pantauan kami keadaan kabut di daerah ini (lingkungan
sekitar SMPN 36 Sungki Kertapati) katanya kabut asap sudah tebal, tetapi ketika
kami lihat sekarang belum begitu tebal,"
jelas Zulinto.
"Pengurangan jam belajar saat ini belum bisa dilaksanakan,
karena kabut asap masih dalam kondisi sedang yang artinya belum begitu
membahayakan kesehatan," katanya.
Ia meminta, agar pihak sekolah menyarankan para pelajar untuk
senantiasa menggunakan penutup hidung dan mulut (masker) saat pergi dan pulang
sekolah. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai gangguan kesehatan yang dapat
berpotensi menyerang ketika udara tercemar kabut asap seperti saat ini. (Raf)