Notification

×

Tag Terpopuler

Gaji Sudah Minim, Kok Masih Dipotong

Sunday, August 25, 2019 | Sunday, August 25, 2019 WIB Last Updated 2019-08-25T10:05:03Z


PALEMBANG, SP - Untuk menutupi kekurangan guru yang ada di kota Palembang,  Guru honorer didunia pendidikan sangat dibutuhkan sekolah - sekolah,namun demikian gaji yang diterima mereka minim,tetapi masih dipotong juga seperti yang dikelukan Yulinar,seorang guru honorer di SD Negeri 226 Palembang.

Dia mengatakan, yang mendapatkan potongan hanya guru honor yang mendapatkan insentif lansung dari wali kota. Sementara yang honorer belum dapat insentif gajinya tetap. "Memang kami sudah di pangggil untuk rapat di Korwil untuk membahas masalah ini, namun di sekolah lain baru rencana akan ada potongan, tapi di sekolah kami sudah dua kali dipotong," katanya

“Gajinya sudah dua kali dipotong, perbulan yang sebelumnya ia terima Rp 900 ribu, dipotong menjadi Rp 600 ribu perbulan. "Selama 6 bulan gaji sudah di potong, kamikan gajiannya 3 bulan sekali, dua kali gajian diptong Rp 200 ribu perbulanya," jelasnya.

Masih kata Yulinar, alasan pemotongan tersebut karena, BOS Nasional (BOSNas) tidak cukup untuk menggaji guru honor.  Sementara BOS Daerah (BOSDa)  tidak boleh menggaji guru. "Kami juga dipanggil rapat kedua di Korwil ada salah satu kepala sekolah di Plaju tidak ada pemotongam gaji honorer. Ternyata setalah BOSNas cair diptong juga," katanya. 

Diakui Yulinar, bahwa ia mendapatkan informasi dari kawan-kawannya sesama guru honorer yang di sekolah lain, yang dulu baru rencana, sekarang dipukul rata dipotong Rp 200 ribu perbulan. "Kalau sebelumnya hanya kami di SDN 226 Palembang. Kami berharap sebenarnya tidak ada lagi potongan-potongan," ungkapnya. 

Sementara itu Kepala SD Negeri 226 Palembang, Yales Tyawati mengaku memang ada pemotongan selama dua kali gajian itu. Namun itu sudah menjadi kesepakan bersama para guru. 

"Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa untuk gaji honorer sebelumnya ada dua BOSDa dan BOSnas. Sementara BOSDa ada bunyi tidak boleh menggaji honorer, jadi terpaksa dari BOSNas smua," ungkapnya. 

Dia membantah hanya memotong gaji guru honorer yang sudah dapat insentif wali kota. "Yang dipotong tidak hanya guru yang mendapatkan insentif wali kota, tapi semua guru," ungkapnya. 

Menurut Yales, untuk merealisasi gaji honorer yang di Bosda terutama gaji penjaga sekolah, cleaning servis dan satpam serta tambahan gaji honor hanya bisa mengeluarkan penggajian dana 15 % dari Bosna Sekolah.semua dibagi rata dengan yang honor di Bosda, itu juga sudah dimusyawarahkan bersama dengan beberapa guru honor sebanyak 21 orang dan sudah disepakati,”terangnya

"Selanjutnya kami sudah mengumpulkan para guru. Para guru honorer sudah ditanya bahwa gaji beralih ke BOSNas, tetapi gaji dikurangi Rp 200 ribu, untuk berbagi ke honor lain. Waktu itu semua sepakat," jelasnya. 

Intinya, lanjutnya, dipotong bukan untuk kepala sekolah, namun dibagi ke honorer lain. "Sebelumnya untuk menggaji satpam, penjaga sekolah itu dari BOSNas hanya 15 persen, makanya dibantu dari BOSDa, ternya BOSDa tidak boleh memggaji honorer," jelasnya. 

Dia mengaku Sebenarnya tidak hanya kepala sekolah di Plaju saja, tapi di Korwil lain juga misal IB II, Gandus dan sebagainya sudah melakukan itu persoalan ini sudah di laporkan ke Dinas Pendididikan Kota Palembang. "Tidak berani kita asal potong, tampa diketahui dinas," pungkasnya.(Raf)

×
Berita Terbaru Update