MUBA, SP - Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin mewuujudkan moment perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Bupati Musi Banyuasin sebagai monumen perjuangan. Ia merealisasikan ide dan cita-cita luhur para pejuang menjadi fakta. Dalam tempo singkat, sah, menyakinkan dan tegas ia menandatangani kerjasama dengan Sampoerna University untuk program kuliah gratis. Bertahap warga Muba dengan kepintaran terukur, dan kurang beruntung secara ekonomi ditanggung Pemkab Muba untuk bisa kuliah gratis di kampus bergengsi.
Pekerjaan luhur ini tertuang dalam kerjasama Pemerintah Kabupaten Muba dengan Universitas Sampoerna, Sabtu (17/8/2019) yang diteken usai upacara pengibaran Sang Saka di halaman pendopoan Griya Serasan Sekate.
Menurut Dodi program kuliah gratis bagi putra-putri Muba berprestasi dan dari keluarga pra sejahtera bisa memotong rantai kehidupan ekonomi keluarga. Ini tiket loncatan menuju kondisi yang menggembirakan. Secara bertahap, mulai di bulan kemerdekaan ini, Pemkab Muba dibawah komando Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mulai menampakkan pembangunan Bumi Manusia Muba.
"Tahap pertama ini ada 6 putra-putri asli Muba yang kita kuliahkan gratis di Universitas Sampoerna. Mereka akan menempuh pendidikan tinggi double degree di Sampoerna University dan Arizona University", terang Dodi.
Kuliah gratis ini istimewa. Mahasiswa saat lulus mengantongi dua ijazah sekaligus Syarat bisa kuliah juga tak mudah. Calon peserta program kuliah gratis akan menjalani seleksi ketat. Dalam tahap ini Pemkab Muba tidak ikut cawe-cawe. Seleksi sepenuhnya berada pada tim Universitas Sampoerna.
"Program kuliah gratis merupakan lanjutan dari program sekolah gratis. Jadi ini juga menekan angka putus kuliah bagi mereka yang berprestasi di Muba," sebutnya.
Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini akan menaikkan kuota peserta kuliah gratis pada setiap tahun berikutnya. "Kuotanya akan terus ditambah. Tidak hanya kuliah di dalam negeri namun juga di luar negeri menyesuaikan basic keilmuan masing-masing putra-putri berprestasi di Muba. Semua biaya kuliah dan biaya hidup ditanggung Muba. Saat sudah selesai kuliah mengabdi di Muba untuk turut berkontribusi memajukan daerah," jelas Dodi.
Kepada media, Dodi menyebut implementasi program kuliah gratis bukan saja peningkatan kualitas pendidikan tetapi sebuah short cut upaya menekan angka kemiskinan.
"Saya mau semua anak-anak di Muba mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas," tegasnya.
Rektor Universitas sampoerna Wahdi Salasi April mendukung penuh kerjasama ini. Rintisan pembangunan manusia yang dilakukan Bupati Muba menurutnya pas dan tepat mengarhkan kerangka berpikir runut. Muba perintis sekolah gratis dan kini dimantabkan dengan kuliah gratis. Ia pun mengakui sumber daya manusia Muba tergolong istimewa. Enam putra-putri Muba yang lolos seleksi memiliki kemampuan akademik yang sangat luar biasa.
"Di tempat dan situasi lain, kami biasa susah mendapatkan calon mahasiswa program double degree ini. Nah di Muba justru berlimpah. Peserta yang lolos kualifikasi di Muba malah melebihi jumlah kuota daerah," ungkapnya.
Wahdi yakin sumber daya manusia unggul Muba ini akan banyak gunanya. Usai lulus program kuliah gratis mereka tidak hanya berkontribusi bagi ďaerah namun akan mampu berkiprah di skala nasional maupun internasional. "Kesejahteraan dan kekayaan Muba dapat dimanfaatkan dengan baik setelah mereka kembali menyelesaikan study di universitas," pungkasnya.
Enam penerima program kuliah gratis kali ini meliputi bidang studi komputer, mesin, akuntansi, dan pendidikan. Mereka adalah Sesi Anggraini, Muhammad Ridho Zamzami, keduanya asal SMU 2 Unggul Sekayu yang lolos program Computer Science. Lalu Nadia Farahdilla Amalia dan Vira Guspa keduanya asal SMU 2 Unggul Sekayu masing-masing program Accounting serta industrial engineering. Dua mahasiswa lainnya adalah asal SMU 1 Sekayu yakni, Safitri dan Nadila Nindyta yang mengambil Computer Science, dan English Education. (ch@)