BANYUASIN, SP - Berikan edokasi kepada masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuasin melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) Pengolahan Lahan Tanpa Bakar atau PLTB kepada masyarkat Desa Lubuk Lancang bertempat di Gedung Olah Raga (Gor) Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Selasa (13/08).
Hadir pada acara tersebut Kabid Pemantauan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin Afriany, S. Si., M. Sc dan narasumber Tugio SP dan Herman Sugiman, SP, Camat Suak Tapeh Sashadiman Ralibi, S.Ag., M.Si, Kades Lubuk Lancang Rusdi Tamrin, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan para petani serta para pemilik kebun.
Pada kesempatan itu DLH Banyuasin memberikan bantuan satu set alat pembuat asap cair yang mna sampah dari daun maunpun sisa gesekan kayu tidak dibakar tapi dipanaskan melalui alat tersebut sehingga sangat bermanpaat untuk msyarakat, hasil asap tersebut untuk bembekuan karet mnghilngkn bau dan juga bisa jdi pupuk dan racun hama.
Kabid Pemantau Lingkungan Hidup Banyuasin Afriany S.Si, M.Sc mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pencegahan terjadi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla dari aktivitas membukaan lahan dari masyarakat.
"Kegiatan ini kita laksanakan sebagai upaya pencegahan terjadinya pembakaran yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan,” kata Afriany dalam penyampaiannya.
Dikatakan dia, bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bagaimana upaya dalam membuka lahan tanpa harus membakar. Dalam Bimtek ini diberikan pemahaman dan cara membuka lahan tanpa harus membakar.
Kegiatan ini di ikuti perwakilan masyarakat Desa Lubuk Lancang dan nara sumber Tugio dan Herman Sugiman.“Dengan adanya nara sumber langsung dari pelaku PTLB yang berhasil, kiranya bisa menularkan ilmunya, sehingga kita bisa pula melaksanakan pembukaan lahan tanpa harus membakar,”ucap dia.
Praktek PLTB diberikan langsung oleh narasumber dengan mempraktekkan pembuatan cuka kayu. Cuka kayu merupakan hasil destilasi pembakaran kayu berbentuk cair yang dilakukan didalam alat secara terkontrol. Cuka kayu ini bermanfaat untuk pengentalan getah karet, campuran bahan pembersih kandang, insektisida, membersihkan bau limbah, dsb.
Dirinya juga menerangkan bahwa, Pembukaan Lahan Tanpa Bakar itu mudah, konsepnya pengolahan lahan secara berkelanjutan, dimana pada tahapan pembukaan lahan maupun pasca panen tidak melakukan pembakaran. "Di awal memang tidak mudah dan terasa lebih mahal jika dibandingkan dengan cara membakar, namun dalam jangka Panjang akan sangat bermanfaat dan menguntungkan," ungkap dia.
Diksempatan itu Camat Suak Tapeh Sashadiman Ralibi, S.Ag., M.Si mengatakan, salah satu upaya dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk membuka lahan dengan cara tidak dibakar.
"Kan kita tidak boleh hanya melarang tapi juga harus memberikan solusi. PLTB ini lah salah satunya. Yang familiar digunakan adalah mengolah biomassa yang ada di lahan menjadi kompos atau cuka kayu," kata Camat Sashadiman.
Sementara Kades Lubuk Lancang Rusdi Tamrin, sangat mengapresiasi kegiatan ini dan semoga kegiatan ini benar - benar dapat memberikan edokasi kepada masyarakat petani Desa Lubuk Lancang.
"Kegiatan ini diharapkan memberikan alternatif solusi bagi masyarakat Desa Lubuk Lancang untuk mengolah biomassa yang ada di lahannya sebelum masa tanamn untuk lebih bernilai dan memberikan manfaat ekonomi dan ekologi," ungkap Kades Tamrin. (Adm)