![]() |
Kepala Bidang SMP Disdik Kota Palembang Drs. H. Herman Wijaya,M.Si |
PALEMBANG, SP – Handphone (Hp-red) yang dikenal dengan Smarphone alias gadget, sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat di era zaman kemajuan Teknologi. Segala aktivitas selalu dihubungkan dengan Hp ini, mengobrol menggunakan HP, bermain games juga pakek Hp, belanja dan belajar pun semua bisa dilakukan dengan sentuhan pada alat kecil ini. Tentunya, ini membuat orang suka “ Ketergantungan” akan penggunan Hp, alhasil ketika handphone tidak dibawa , membuat orang jadi kalang kabut , seakan akan harinya tidak berwarna ataupun gundah gulana, meskipun demikian Hp ternyata begitu bermanfaat bagi anak muda khususnya pelajar dalam mencari pengetahuan lewat internet.
Kepala Bidang SMP Disdik Kota Palembang Drs. H. Herman Wijaya,M.Si mengatakan, Disdik tidak melarang siswa membawa HP ke sekolah. Namun ia berharap, agar HP yang digunakan siswa sesuai keperluannya saja, yakni untuk menelepon atau mengirim pesan singkat (SMS).”Kita tidak melarang, hanya menyarankan menggunakan HP standar saja,” ujarnya
Untuk itu, Disdik juga minta kepada seluruh kepala sekolah agar selalu memeriksa HP milik siswanya dan memastikan tidak ada gambar atau video yang membahayakan mentalitas siswa. ”Kita minta sekolah melakukan razia untuk memeriksa HP siswanya setiap seminggu sekali,” kata Herman.
”Pengawasan sekolah inilah kita mendorong agar sekolah yang lebih aktif mengawasi dan memperketat pengawasan yang selama ini telah dilakukan. Sebab, Disdik tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa langsung HP siswa,” ungkapnya.
Menurut Herman, handphone sudah terlalu mengganggu konsentrasi anak, karena mereka tidak fokus lagi dalam mendengarkan pelajaran yang diberikan gurunya karena mereka sibuk bermain handphone, tetapi selepas pulang sekolah mereka boleh bermain handphone lagi,” jelasnya.
Dirinya juga meminta kepada seluruh orang tua, agar bersama sama mendidik anak dengan baik saat dirumah, mengingat pelajaran pertama yang diterima oleh anak adalah saat berada dirumah.
“Di zaman yang canggih ini, semua dapat dibuka melalui gadget tersebut, maka dari itu saya berpesan kepada orang tua, agar selalu mengawasi anak anak kita dalam penggunaan gadget, jangan sampai anak kita terkena dampak negatif dalam perkembangan zaman yang sangat pesat ini,” ujarnya.
Menurut Herman, anak mendapatkan pelajaran dan wawasan pertama kali saat mereka berada ruang lingkup kecil mereka yaitu rumah, setelah sudah dirumah baru mereka mendapatkan pelajaran di sekolah, kemudian di tengah tengah masyarakat
.
“Kalau anak sudah mendapatkan pelajaran yang baik saat dirumah, insyaallah ketika mereka bergaul di luar rumah, mereka dapat menyaring mana yang baik dan mana yang buruk,” tutupnya. (Raf)