![]() |
Siswa SDN 35 Palembang memberi salam kepada guru saat pulang sekolah |
Palembang, SP - Budaya merujuk pada
kebiasaan yang berlangsung di suatu lingkungan. Budaya sengaja diciptakan untuk
mendukung kemajuan suatu lingkungan atau organisasi. Oleh karena itu penting
sekali menciptakan budaya yang positif di lingkungan kita, termasuk di sekolah
Dasar.
Menumbuhkan pendidikan karakter sekaligus
menumbuhkan suasana kekeluargaan di sekolah beragam caranya. Termasuk dengan
membiasakan berjabat tangan antara siswa dengan guru. Kebiasaan ini dijadikan
budaya rutin dilakukan peserta didik dengan Kepala Sekolah serta guru di SD
Negeri 35 yang berada di kawasan Tangga Buntung Palembang ketika memulai masuk
sekolah dan pulang sekolah.
Kepala SDN 35 Palembang
Naimah SPd, MSi,mengatakan, Kebiasan bersalaman atau berjabat tangan antara siswa dengan guru
mencerminkan rasa kekeluargaan di sekolah ini. Sebagaimana menjadi tugas dari
guru bahwa di sekolah ini adalah sebagai orangtua dari semua peserta didik.
Yang namanya orang tua tentu ada perhatian dan tanggungjawab kepada anak. "Ya, jadi
Revolusi Mental Bapak Presiden yang diinstruksikan sudah kita terapkan sejak
2012 lalu dan bentuknya bermacam-macam. Baik budaya salam, berdoa sebelum
belajar, dan mengaji pada jam ke 0,"ujarnya.
“Dengan membudayakan
bersalaman antara siswa dengan guru ini dapat membentuk karakter dan perilaku
yang baik antara anak dengan guru ketika di sekolah, dan anak dengan
orangtuanya ketika berada di rumah. Untuk membentuk karakter dan menumbuhkan
perilaku baik butuh pembiasaan. Tentunya pembiasaan baik ini juga perlu di
lakukan oleh orang tua dan siswa saat di rumah dan lingkungan
masing-masing dan bekal siswa di masa mendatang,”ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa
beberapa program pendidikan karakter memang juga masuk pada penerapan
kurikullum baru yang diinstruksikan Dinas Pendidikan Kota Palembang yakni
Kurikullum 13 atau sering disebut K-13.
Dalam penerapan K-13 diakui
memang guru harus dituntut bukan hanya mengajar tapi juga mendidik pola dan
prilaku melalui hal-hal nyata Seperti sekarang Ini(berjabat tangan saat datang
dan pulang sekolah) juga menjadi cara siswa memuliakan guru dan sebaliknya guru
akan memiliki rasa memiliki dan bertanggungjawab kepada anak didiknya. “Apalagi
saat berjabat tangan, mereka saling mendoakan dan menjaga silaturahmi. Dengan
kasih sayang, maka kepedulian dan empati antara guru dan siswa pun tumbuh,”jelasnya
"Program religius, jam ke nol bahkan sudah lama sesuai dengan
himbauan Kepala Dinas Pendidikan Palembang Bapak Zulinto. Pun juga program
literasi kita jalankan,"terangnya.
“Semoga dengan pendidikan karakter yang telah diterapkan sejak di
bangku SD ini bisa menjadi penguat dari arus globalisasi yang semakin
canggih,”tutupnya. (Raf)